minggu, dua puluh tiga di bulan april 2011
capek semalem belum juga sembuh
tapi pagi ini sudah ditumbuhi banyak agenda
antar Ayah ke Bandara Betoambari
ke pasar bersama Wawa (panggilan Marwah)
masakkk...masakkk..memanjakan lidahkuuu
*maklum kurang dan sedikit bingung dengan masakan di sini hehe
upss..sebelumnya kemanakah kita akan sarapannn????
berdasarkan rekomendasi seorang kerabat yang telah 4 tahuan di Bau-bau
tersebutlah sebuah warung bubur ayam,katanya empunya adalah orang asli jogja
jogja..ya jogja....!!!
setelah jauh-jauh 5 jam dari jogja, saya akan menikmati masakan jogja??!!
namun ternyata sangat mengejutkan
bubur ayam ini pada dasarnya seperti bubur ayam jakarta, bubur nasi
dengan suwiran ayam, daun bawang dan bawang goreng
namun kuahnya itu lho, dipisah di mangkuk, dan
sepertinya hanya terbuat dari air dan minyak alias no taste..
ya intinya kita diajak membumbui sendiri dengan kecap manis, kecap asin dan sambal
tentunya dengan kerupuk dan telur ayam rebusss(???!!!)
hehe..aneh tapi lucu!
saya bingung ayah saya bisa menghabiskannya...
tunggguuu...!!!!
bukan ini hadiah kecil yang saya maksud...!!
setelah sarapan saya dan Ayah jalan-jalan ke sebuah tempat yang indah
sebuah tempat yang di sana mampu melihat seluruh Pulau Semerbak ini
tempat ini adalah situs Kerajaan dan Benteng Buton
konon benteng terkenal paling panjang se Indonesia
dan bentengnya dibuat dari batu karang yang dilekatkan dengan putih telur
hal-hal yang menarik di sini:
- bentengnya masih terawat dengan baik, tidak ada rumput yang tumbuh di antara sela-sela batu karang.
- arsitektur rumah atau bangunan khas Buton, mempunyai 2 tingkatan dan berupa rumah panggung.
- silsilah Raja atau pemimpin Kerajaan Buton bukan berasal dari keturunan namun bersal dari pemilihan rakyatnya.
- tempat paling tepat di Bau-bau untuk menikmati sunset dan sunrise karena merupakan tempat paling tinggi.
- di sini juga bisa melihat Pulau Muna (yang letaknya bersebelahan dengan Pulau Buton) dan keseluruhan kota Bau-Bau.
No comments:
Post a Comment